output_0fyRz3

Artikel Madani

TIMIKA, PAPUA (madnaitv.net) – Seorang kakek berusia 56 bernama Ladewo Ladungku menjadi peserta khitanan masal di Timika, Papua, Kamis (24/09/2015) lalu. Kakek bercucu 10 ini mengaku baru mengetahui hukum khitan bagi seorang muslim sepekan sebelum acara berlangsung.

Ladewo berpindah dari Katholik ke Islam sejak 8 tahun lalu. Pria asal Button ini mengaku, selain baru tahu tentang wajibnya khitan, faktor biaya menghalanginya menunaikan sunnah Nabi Ibrahim ini.

Walaupun belum disunat, Ladewo sering diminta mengimami shalat di masjid. Ini karena Ladewo memiliki bacaan lebih bagus dan hafalan lebih banyak di bandingkan saudara-saudara seimannya di sana. Bahkan, kakek ini hafal surat Al-Sajdah dengan lancar. Namun karena belum dikhitan, Ladewo kerap menolak menjadi imam karena belum dikhitan.

Ladewo adalah salah satu contoh dari sekian banyak persoalan ummat yang memerlukan perhatian serius. Kondisi ini mendorong kita untuk peduli pada saudara-saudara kita di Timur Indonesia.

Kegiatan khitanan masal ini diselenggarakan sejumlah yayasan Islam dan lembaga dakwah di pulau Jawa; seperti Yayasan Al Furqon Magelang, Yayan Cinta Sedeqah, Bina Madani Foundation Jakarta, Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul dan Perkumpulan Lembaga Dakwah dan Pendidikan Islam Indonesia (PULDAPII).

Panitia pelaksana juga membagikan bantuan uang tunai, baju koko, sarung dan mushaf Al Qur’an pun kepada peserta khitanan.

Sehari sebelumnya, Rabu (23/09/2015), kehitanan masal diselenggarakan di Jayapura. Tim dibagi dua kelompok. Kelompok pertama melaksanakan khitanan masal di Wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura. Rombongan kedua di asrama Haji Abepura, kota Jayapura. Kegiatan ini di manfaatkan para asatidz menyampaikan nasihat keislaman.

Di Jayapura, kegiatan sosial bertema “Khitan Bersama 1600 anak Papua jilid 3” ini diikuti 500 peserta dari anak-anak Papua. Jumlah yang sangat besar untuk kegiatan sunatan masal.

Rombongan bertolak ke Timika pada Kamis (24/09/2015). Terbang dari bandara Sentani pukul 13.05 WIT. Penerbangan mengalami delay 1 jam.  Perjalanan ditempuh dalam waktu 1  jam.

Tiba di Timika, rombongan disambut oleh Ketua MUI Timika dan langsung diantar ke lokasi khitanan masal. Tanpa istirahat rombongan segera bekerja melangsungkan khitanan di Masjid ArRahman Jl. Kartini, Timika tepat ba’da shalat ‘Ashar.

Menurut penuturan Ketua MUI Timika, antusias masyarakat untuk mengikuti khitanan masal ini cukup tinggi.  Terbukti dari target 100 anak yang akan dikhitan, yang mendaftar mencapai 600 anak.

Alhamdulillah, Bina Madani Foundation berkesempatan ikut serta dalam dakwah dan kegiatan sosial di Timur Indonesia. Ini adalah kesempatan pertama Bina Madani berkiprah di Tanah Papua, tapi hal ini bukan yang terakhir. Di kesempatan berikutnya Insya Allah akan datang kembali dengan program yang lainnya.

Berdasarkan penuturan Ketua MUI Timika, dirinya sedang menggulirkan Program Maghrib Mengaji yang sangat membutuhkan mushaf Al Qur’an lebih banyak lagi. “In syaa Allah kami akan lebih sering ke Papua dengan program yang lainnya,” tutur Ketua Yayasan Bina Madani, Ustadz Masrur Syamhari. [Abu Syauqi/madanitv.net]

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter message.

HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com